25.11.10

SAYA INI SEDANG FUTUR...


Saya ini sedang futur
Baca Qur’an enggan,  nonton TV doyan
Baca quran nggak berkesan, drama korea malah ketagihan
Nonton olahragapun ketagihan

Saya ini sedang futur
Jarang baca buku dan majalah islam
Lagi demen baca komik dan novel

Saya ini sedang kalah
Perhatikan sikap saya
Yang mudah menyerah dan putus asa
Yang inisiatifnya lemah, Cuma bisa nunggu perintah
Yang mudah marah belum bisa ramah
Yang merasa tidak dibutuhkan karena kurang mendapat perhatian

Saya ini sedang futur
Hanya bisa berkata tanpa bisa membuktikan
Hanya bisa berjanji tanpa usaha menepati

Saya ini sedang futur
Tak lagi pandai menjaga pandangan,sering curi-curi  pandang
Mudah terserang virus cinta
Apalagi sama partner dakwah saya
Akhirnya melupakan hakikat cinta yang sebenarnya

Saya ini sedang futur
Walau takut adzab, tak pernah sekali terisak
Malah senang terbahak

Saya ini sedang futur.
Malas berdoa
Maunya pasrah tanpa usaha

Saya ini sedang futur.
Lihat perut saya makin menbuncit
Karena  junkfood,  serta mie ayam  dan bakso

Saya ini sedang futur.
Tak lagi pandai bersyukur
Sudah mulai tidak jujur
Senang disanjung, dikritik murung

Saya ini sedang futur.
Malas ngurusin keluarga
Rajin menggunjing keluarga
Sedikit sekali muhasabah
Senang  sekali menggibah


YA SAYA INI SEDANG FUTUR
YA ALAH, DZAT YANG MAHA MEMBOLAK-BALIKKKAN HATI, DAN PENGLIHATAN
TETAPKANLAH HATIKU DI ATAS AGAMAMU
YA ALLAH SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI KELEMAHAN DAN KEMALASAN
DARI SIKAP PENGECUT , TUA RENTA DAN KIKIR

YA ALLAH, AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI SIKSA KUBUR DAN DARI FITNAH WAKTU HIDUP ATAUPUN KETIKA MATI

YA ALLAH JADIKANLAH AMALANKU ADALAH KARENA ENGKAU
JANGAN JADIKAN AMALANKU KARENA SESEORANG… Aamiin.

.....
(akhir masa skripsi)

19.11.10

Goes to Selayar Island


 31 Oktober 2010

Jam 7 pagi,
Setelah cipika-cipiki  dengan penghuni Green House, sambil menenteng 2 ransel berisi pakaian dan Notebook, ku mantapkan kakiku ke terminal, moga gak ada yang ketinggalan nih, karena persiapan packingku sangat singkat (kebiasaan ^^)
Molor 2 jam dari jadwal awal, barulah Bus dengan nama Mahkota ini mulai merangkak meninggalkan Terminal Malengkeri Makassar dan perjalananku terbilang special, Selain karena tuk pertama kalinya aku bersafari ke daerah paling selatannya Sulawesi (menuju Kakinya –ingat bentuk  K- ) juga dikarenakan karena aku mengantar teman yang ingin walimahan dan saya dinobatkan  jadi peƱata rias amatiran hehehe dan pastinya akomodasi travelku gratis dooong :D
Kurang lebih perjalan ke pelabuhan Bira-Bulukumba memakan waktu sekitar 8 jam dengan rute daerah >> Kota Makassar->Kab: Gowa-Takalar-Jeneponto-Bantaeng- dan Bulukumba lalu naik Kapal Ferry menuju Pulau Selayar. 
Rasa2nya ingin kubiarkan mata ini terus terbuka, karena kuingin menikmati safari ku pada bentangan sawah-sawah Takalar,  tambak Garam Jeneponto plus jejeran warung Coto Kudanya, pun dengan Jurang Bulukumba…Hemmm Nice pemandangan, kantukkupun entah menguap kemana.

                                                                                04.00 pm Wita
Mobil bus mulai memasuki mulut raksasa ferry (ini juga kali pertamanya aku naik ferry).  penyebrangan dari pelabuhan Bira-Bulukumba menuju pelabuhan Pamatata Selayar sedikitnya memakan waktu 2 jam, dan yang perlu dicatat kapal ferry menuju Selayar hanya berangkat sekali dalam sehari, jadi Sang Sopir atau siapa pun itu harus memperhitungkan hal ini, jikalau tak mau menginap di pelabuhan Bira.

2 jam berlalu sudah, Sesampainya ferry d Pelabuhan Pamatata matahari sudah mencapai puncak ufuk Barat. Dan Ternyata kami masih harus menempuh perjalanan kurang lebih 40 km untuk sampai di Terminal (kota Selayar). Sayang sekali, pemandangan di luar sana gelap gulita padahal saya dapat merasakan hembusan lembut angin laut dan teriakan kecil riakan ombak.  *kecewa mode ON* >,<
08.30 pm
Alhamdulillah sampai juga kami di rumah singgah kerabatnya teman, sang kerabat orangnya ramah sekali, langsung mengakrabkan diri. Saya pun tidak canggung-canggung tuk menikmati Dinner dan menghirup se cangkir Teh, setelah itu mandi kembang  ehh Mandi malam dan selanjutnya meluruskan punggung Zzzzzzz tiduuuuur. Perjalanan esok telah menanti.
**********
1 Juni 2010
Jam QnQ ku telah menunjukkan pukul 10.00 am. Saya, 3 calon manten, plus si Rahma (yang akan setia memenemaniku nanti biar gak jadi obat nyamuk kemesraan pengantin baru.. Hahahaha.). kami sudah berada di kapal yang kira2 memuat 50 penumpang.

Lagi2 harus molor, apa memang di negara2 berkembang, kata On Time itu sudah tak berarti lagi? Sholat jamak Qoshar Dhuhur-Ashar telah selesai, berarti sudah 3 jam kami menunggu tapi kapal belum juga berangkat. Kata teman sih, lebih baik kita oleng diayun2 ombak daripada harus ketinggalan kapal. And well, sheep must go on dan terdengarlah suara yang kutunggu-tunggu itu…tret..treet..tet..tet..bruuumm kapal ini pun membalikkan badannya and go.

***********

10 jam berlalu, alhamdulillah dalam mengarungi bahtera rumah tangga ini lancar2 saja (loooooh?? :D) hehehe  maksudnya dalam perjalanan laut ini, ibarat di daratan bak jalan aspal, ombak dan anginnnya tenang meskipun diawal perjalanan, hujan deras mengguyur kami.
          Jam 12 teng pelabuhan  ujung Jampea telah terlihat, tapi sayangnya air laut sedang surut jadinya kapal tidak bisa merapat ke tepian ditambah keadaan dermaga yang belum selesai pembangunannya. Padahal kata teman nih, pembangunannya sudah dimulai 8 tahun yang lalu, alayyy lari ke mana tuh uang?? padahal baru pondasinya yang finish dikerjakan.
          Saya sudah khawatir duluan jangan sampai harus nyemplung ke laut, dingin, berombak plus harus menenteng-nenteng 2 ransel. Ya Allah apa gak ada alternatif lain??
Tapi Alhamdulillah untung ada sampan kecil yang telah siap mengangkut kami,  di malam yang sangat gelap itu sisi kiri dan kanan sampan aku pegang erat2, jangan samapai aku terbawa oleh angin laut yang sangat kencang. Dzikir tak pernah lepas dari lubuk hatiku,  mohon keselamatan. Ini travel yang cukup menegangkan bagiku.
 Subhanallah ladzi sakhara lanaa hadza… Maha suci Engkau Ya Allah yang telah menundukkan semua ini untuk kami.
Setelah sampai di daratan setengah jam kemudian dengan mengendarai motor (yang awalnya kukira ojek) barulah kami sampai dirumah temanku itu, tapi opppz itu baru rumah dinasnya belum rumahnya di kampung, besok pagi  kami harus kembali mendaki gunung, menanjaki jurang, alamaaaak, ande mandee…. Dan entah apalagi yang harus aku gumamkan…mendengar penjelasan ini. (gak lagi2 deh ke pulau ini) hehehe itu harapanku.

*to be continued*

Hufhh hay..hay..my Reader sebenarnya masih banyak kata yang ingin ku cerita tapi aku bukanlah penulis yang baik, yang dapat bercerita tanpa membuat yang menbaca lelah,, Yuppz Arin hanyalah new Writer, belajar nulis. So Biarlah gambar2 ini menggambarkan adventure ku.
Yang pastinya di Selayar Arin 12 hari, terhitung perjalanku 4 hari. Pulau yang ketempati masihlah jauh dari peradaban *Pizzzz* dengan melihat fakta bahwa di sana belum ada listrik PLN, hanya diesel yang menyala dari pukul 6 petang sampai jam 11 malam (kalau ada pesta, bisa sehari semalam) pun disana signal HP masih pasang-surut dengan kekuatan signal 1 timbul-tenggelam. Caution: selain Telkomsel jangan harap kalian akan dapat yang lain.
          Tapi disana wowww makanan melimpah ruah masih segar dan non pestisida lagi, selama disana tidak pernah cacing di perutnya berdemo baru aku kasih makan. Tapi mulutkulah yang capai mengunyah. Bangun tidur makan lagi,,habis makan, makan lagi, makaaaan lagii..hehehe mbah Surip Banget laah. makanya sepulang dari Selayar tak ada dari teman karib yang tidak menegurku kalau ternyata pipiku tembem, thanks for attention dilubuk hatiku yang terdalam aku pun juga menyadarinya…wkwkwwk.
********
Layaknya orang udik dengan kampung baru, dan belum terjamah. My activities b’explorer ala Doraa, tak lupa mengabadikannya di kamera Digital kesayangan yang sayangnya juga sepulang dari sana Camdyku lensanya error. Hiks..hiks…masihkah kau dapat diperbaiki??
         
Life must go on..jangan berlama2 lagi. Let’s cekidoooooot.. (uhu..uhu…uhuuu)

Sua
         
Suasana pedesaan boanget kaaan??


(Slrufff..slruff..pas jalan2 ke kebun dpt Rezeki kelapa Muda." Mau Neng"?? Yoaa pak!)

10 Januari 2010

waktunya kembali ke Makassar, telah banyak kegiatan yang aku tinggalkan. Ngajar Privat gw, ngaji-halaqoh, dan juga 4 masiroh penolakan Obama kulalui.. bahkan saking kurangnya informasi, kedatangan Obama saja aku tidak tahuuuu (Hoaaaaaaaaa) berasa aku tinggal di jaman nabi Adam (Deuhhh dramatisasi). Padahal di hari yang lalu sebulan menjelang kedatangannya dia kusudah kudemo. Ogaaaaaah penjajah itu datang..
**************
When I back to Makassar…

      Perjalanan dan rutenya hampir sama sewaktu berangkat, tapi karena tempat ambil kapalnya beda, jadi jam perjalannya bertambah. Yang tadinya 13 jam menjadi 20 jam, karena kapalnya harus keliling kampung dulu, dari pulau ke pulau yang lain, dan tiap singgah minimal menunggu 1-2 jam untuk mengangkut hasil panen yang ingin di jual di Kabupaten Selayar, jadilah kapal ini sangat fleksibel mengangkut segala macam mulai dari kapok, jagung kering, kacang mete, beras, pisang, dll. Yang jumlahnya bukan hanya sekarung tapi berkarung-karung. Dan yang tak kalah menarik perhatianku 2 ekor kerbau yang ingin di jual pun turut menemani perjalannku kali ini..hehehe ..weleh welehhhh gak percaya?? This is it…. ^.^






 keluarga yang melepas kepergian, makasih sangat tuk segala kebaikannya, termasuk satu karung beras sebagai O2..hehehe 1 bulan cukup??



Tak usah di bayangkan, betapa berlipat2nya mukaku karena lamanya menunggu di tengah kapal yang di hempas-hempas ombak. Andai aku bayi masih kukira ini di ayunan, tapi sekarang ayunan ini seperti ingin mengeluarkan isi perutku. Tapi tak keluar juga, jadi betapa tidak mengenakkannya muntah yang tertunda itu. Untung, tak berapa kemudian masih dengan rasaku, akhirnya ku tertidur. Tidurlaaahhhh tidurlaaah…hingga kelewati terminal-terminal pulau itu.
Hoammm where am I?? dengan posisi terlentang dan tangan masih terdekap. Di atas sana kulihat pekat malam telah dipenuhi bintang dan sabit, bunyi khas mesin kapal menyadarkanku kalau aku masih di tengah lautan, di perairan pulau Selayar, pulau yang berada antar pulau Sulawesi dan NTT.
 Hussst angin laut begitu kencangnya menerpa kami, layar yang digulung tadi siang, kini  telah dikembangkan agar dapat melawan arus angin. Kurapatkan lagi jaket kaos biru dakkerku.  Tidur tampaknya  adalah hal terbaik yang harus kulakukan saat ini, tapi oppzzz kreekk..kreek..terdengar suara isi perutku, hahaha berarti aku lapar! segera kulahap perbekalan Buras dan gorengan kerbau yang disisihkan sewaktu pesta walimahan Ursy kemarin. Amboyyy sedapnyo makan.Mengisi perut dan melanjutkan tidurku hingga kuterbangun menjelang Shubuh.
Senja Terindah

 (tak pernah kudapati sunrise di pantai kota or anywhere, selalu saja terlewatkan… hingga DiNie itu kunikmati saganya, perlahaaaaan hingga ia naik sampai ke ufuk… Subhanallah..)
hin 

.. Pasir putih Azzah selalu membuatku Rindu, Seputih-Biru hati ini.

*********

20 jam perjalan telah berlalu,,, Pelabuhan Benteng Selayar telah disandari, sang Kebo telah di sana setelah dituntun berenang dan menaiki dermaga. satu persatu muatan-muatan kapal  dibongkar, buruh kapal berebutan menawarkan jasanya melangkahkan kaki-kaki kokohnya dari satu kapal kelainnya walau dengan berpeluh keringat. Lamat, dari atas kapal aku mengamati dan Selalu saja ada pelajaran, betapa kerasnya hidup ini…ada orang kaya yang leha2 di sisi lain..ahhhh hidup memang adalah perjuangan. Semoga kita dapat SURVIVE.


Alhamdulillah….esok Insya Allah Bumi Makassar kan terisi aku lagi. Sebelum kenangan ini terlewatkan Peaceeeeezzz ^,^ dengan latar kapal berpose dulu ahhhh






13-25 Oktober 2010

25.10.10

Beda antara Talak dan Cerai

Please forgive Me Dear....

Assalamu’alaikum wr. wb.
Saya ingin bertanya sebagai berikut:
1. Apakah bila suami isteri bertengkar, dan suami mengatakan kata “cerai” sebanyak 3 kali dan perkataan itu diucapkan dalam kedaan emosi atau mungkin tidak sadar maka itu sudah dianggap talak 3 jatuh kepada isteri dan detik itu juga haram bagi suami untuk menggauli isterinya. Dan bila suami isteri tadi hendak baikan lagi maka si isteri harus menikah dulu dengan laki-laki lain.
2. Mohon sedikit penjelasan mengenai surat al-Baqaroh ayat 230, tentang talak tiga, dikaitkan dengan pertanyaan di atas.
3. Kenapa wanita harus menunggu masa id’ah atau suci 3 kali?
Demikian pertanyaan saya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Beda cerai dengan talak adalah kalau cerai itu bahasa Indonesia, sedangkan talak itu bahasa arab. Namun dari segi pengertian, hukum dan konsekuensi, antara keduanya tidak ada bedanya. Talak dan cerai memang satu hal yang sama, kecuali hanya masalah bahasa.
Jatuhnya talak atau cerai cukup dengan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh suami. Tidak perlu ada yang mendengarkannya, saksi atau pengakuan dari pemerintah, bahkan isteri tidak dengar sekalipun, bila suami sudah mengatakan untuk mencerai isterinya, maka jatuhlah cerai kepada isterinya. Dan kalau syarat sahnya talak itu bukan dalam keadaan emosi, maka nyaris semua talak itu selalu jatuh dalam keadaan emosi.
Berbeda dengan hasil kompilasi hukum Islam di negeri ini, di mana cerai itu membutuhkan keputusan pengadilan agama. Selama palu pak hakim belum diketukkan dan surat keputusan cerai belum keluar, maka hubungan suami isteri dianggap masih berlangsung oleh hukum buatan manusia ini. Padahal boleh jadi suami sudah mengucapkan lafadz cerai sehari tiga kali, persis orang minum obat.
Sedangkan di mata Allah SWT, begitu seorang suami mengucapkan lafadz cerai, talaq, firaq dan padanannya dalam semua bahasa, maka saat itu juga terjadilah hukum baru, yaitu suami telah menjatuhkan satu talaq pada isterinya.
Namun selepas dari mengucapkan lafadz talak ini, bukan berarti pasangan itu langsung terputus hubungannya. Sebab masih ada rujuk yang juga bisa dilakukan saat itu juga. Jadi baik talak atau rujuk, keduanya bisa dilakukan secara singkat, langsung dan berlaku saat itu juga.
Seperti yang berlaku pada talak, maka di dalam rujuk pun tidak dibutuhkan saksi, pengakuan dari orang lain atau bahkan surat dari pengadilan agama. Ketika seorang suami menyesal telah mengucapkan lafadz talak kepada isterinya, saat itu juga dia bisa melakukan rujuk. Bahkan para ulama mengatakan bahwa rujuk itu tidak membutuhkan lafadz khusus, cukup suami mendatangi isterinya di ‘dalam kamar’, maka rujuk sudah terjadi.
Namun rujuk yang seperti ini hanya boleh dilakukan di dalam masa ‘iddah. Bila masa ‘iddah itu sudah berlalu, rujuk hanya boleh dilakukan dengan cara menikah ulang dari semula. Tentu dengan ijab qabul, mahar, wali yang sah serta tidak lupa dengan 2 orang saksi yang memenuhi syarat.
Tinggal pertanyaanya, berapa lama masa ‘iddah seorang isteri yang dicerai suaminya?
Jawabannya ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 228.
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru’. (QS. Al-Baqarah:228)
Ada dua versi penafsiran para ulama tentang quru’ yang dimaksud. Pertama, dan ini yang lebih kuat, yaitu masa suci dari haidh. Kedua, lama masa haidh itu sendiri.
Jadi selama tiga kali quru’ atau tiga kali suci dari haidh, seorang isteri yang dicerai suaminya masih boleh dirujuk cukup di ‘dalam kamar’, tidak perlu menggelar akad nikah ulang. Namun bila telah selesai tiga kali suci dari haidh, apa boleh buat, kalau suami mau balik lagi, dia harus menyiapkan akad nikah seolah menikah baru lagi.
Maksud Talak Tiga
Setiap pasangan suami isteri punya jumlah talak sebanyaktiga kali. Maksudnya, antara mereka berdua diberikan kesempatan terjadi talak hanya 3 kali saja seumur hidup. Baik dengan jeda atau tanpa jeda. Maksudnya tanpa jeda adalah talak yang langsung rujuk sebelum habis masa ‘iddah. Sedangkan maksud dengan jeda adalah talak yang dibiar hingga habis masa ‘iddah isteri, lalu mereka menikah lagi.
Bila suami menjatuhkan talak, disebut dengan talak satu.Dengan demikian, satu lapisan talak terkelupas, hubungan mereka segera berakhir kalau tidak segera rujuk selama masa 3 kali quru’. Selama masa ‘iddah itu, suami masih wajib memberi nafkah termasuk masih diharus bagi isteri untuk tinggal di rumah suaminya. Kalau suami tidak merujuknya, maka putuslah hubungan suami isteri di antara mereka.
Namun mereka masih boleh menikah lagi, hanya yang perlu dicatat, skor talak mereka hanya punya tersisa dua talak lagi.
Dia harus menjaga baik-baik kedua talak yang masih tersisa itu, agar jangan sampai kehilangan ketiga-tiganya. Sebab kalau sampai kehilangan tiga-tiganya, maka tidak ada lagi kesempatan buat suami isteri itu untuk rujuk lagi. Kecuali dengan adanya muhallil, yaitu isteri yang ditalak tiga (kali) itu menikah dengan laki-laki lain, dengan niat untuk membina rumah tangga selamanya. Namun bila suatu saat atas kehendak Allah SWT, suami barunya itu menceraikannya tanpa merujuknya lagi hingga selesai masa ‘iddahnya, barulah suami yang pertama berhak untuk menikahi dari semula.
Wallahu ‘alam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.