25.10.10

Beda antara Talak dan Cerai

Please forgive Me Dear....

Assalamu’alaikum wr. wb.
Saya ingin bertanya sebagai berikut:
1. Apakah bila suami isteri bertengkar, dan suami mengatakan kata “cerai” sebanyak 3 kali dan perkataan itu diucapkan dalam kedaan emosi atau mungkin tidak sadar maka itu sudah dianggap talak 3 jatuh kepada isteri dan detik itu juga haram bagi suami untuk menggauli isterinya. Dan bila suami isteri tadi hendak baikan lagi maka si isteri harus menikah dulu dengan laki-laki lain.
2. Mohon sedikit penjelasan mengenai surat al-Baqaroh ayat 230, tentang talak tiga, dikaitkan dengan pertanyaan di atas.
3. Kenapa wanita harus menunggu masa id’ah atau suci 3 kali?
Demikian pertanyaan saya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Beda cerai dengan talak adalah kalau cerai itu bahasa Indonesia, sedangkan talak itu bahasa arab. Namun dari segi pengertian, hukum dan konsekuensi, antara keduanya tidak ada bedanya. Talak dan cerai memang satu hal yang sama, kecuali hanya masalah bahasa.
Jatuhnya talak atau cerai cukup dengan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh suami. Tidak perlu ada yang mendengarkannya, saksi atau pengakuan dari pemerintah, bahkan isteri tidak dengar sekalipun, bila suami sudah mengatakan untuk mencerai isterinya, maka jatuhlah cerai kepada isterinya. Dan kalau syarat sahnya talak itu bukan dalam keadaan emosi, maka nyaris semua talak itu selalu jatuh dalam keadaan emosi.
Berbeda dengan hasil kompilasi hukum Islam di negeri ini, di mana cerai itu membutuhkan keputusan pengadilan agama. Selama palu pak hakim belum diketukkan dan surat keputusan cerai belum keluar, maka hubungan suami isteri dianggap masih berlangsung oleh hukum buatan manusia ini. Padahal boleh jadi suami sudah mengucapkan lafadz cerai sehari tiga kali, persis orang minum obat.
Sedangkan di mata Allah SWT, begitu seorang suami mengucapkan lafadz cerai, talaq, firaq dan padanannya dalam semua bahasa, maka saat itu juga terjadilah hukum baru, yaitu suami telah menjatuhkan satu talaq pada isterinya.
Namun selepas dari mengucapkan lafadz talak ini, bukan berarti pasangan itu langsung terputus hubungannya. Sebab masih ada rujuk yang juga bisa dilakukan saat itu juga. Jadi baik talak atau rujuk, keduanya bisa dilakukan secara singkat, langsung dan berlaku saat itu juga.
Seperti yang berlaku pada talak, maka di dalam rujuk pun tidak dibutuhkan saksi, pengakuan dari orang lain atau bahkan surat dari pengadilan agama. Ketika seorang suami menyesal telah mengucapkan lafadz talak kepada isterinya, saat itu juga dia bisa melakukan rujuk. Bahkan para ulama mengatakan bahwa rujuk itu tidak membutuhkan lafadz khusus, cukup suami mendatangi isterinya di ‘dalam kamar’, maka rujuk sudah terjadi.
Namun rujuk yang seperti ini hanya boleh dilakukan di dalam masa ‘iddah. Bila masa ‘iddah itu sudah berlalu, rujuk hanya boleh dilakukan dengan cara menikah ulang dari semula. Tentu dengan ijab qabul, mahar, wali yang sah serta tidak lupa dengan 2 orang saksi yang memenuhi syarat.
Tinggal pertanyaanya, berapa lama masa ‘iddah seorang isteri yang dicerai suaminya?
Jawabannya ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 228.
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru’. (QS. Al-Baqarah:228)
Ada dua versi penafsiran para ulama tentang quru’ yang dimaksud. Pertama, dan ini yang lebih kuat, yaitu masa suci dari haidh. Kedua, lama masa haidh itu sendiri.
Jadi selama tiga kali quru’ atau tiga kali suci dari haidh, seorang isteri yang dicerai suaminya masih boleh dirujuk cukup di ‘dalam kamar’, tidak perlu menggelar akad nikah ulang. Namun bila telah selesai tiga kali suci dari haidh, apa boleh buat, kalau suami mau balik lagi, dia harus menyiapkan akad nikah seolah menikah baru lagi.
Maksud Talak Tiga
Setiap pasangan suami isteri punya jumlah talak sebanyaktiga kali. Maksudnya, antara mereka berdua diberikan kesempatan terjadi talak hanya 3 kali saja seumur hidup. Baik dengan jeda atau tanpa jeda. Maksudnya tanpa jeda adalah talak yang langsung rujuk sebelum habis masa ‘iddah. Sedangkan maksud dengan jeda adalah talak yang dibiar hingga habis masa ‘iddah isteri, lalu mereka menikah lagi.
Bila suami menjatuhkan talak, disebut dengan talak satu.Dengan demikian, satu lapisan talak terkelupas, hubungan mereka segera berakhir kalau tidak segera rujuk selama masa 3 kali quru’. Selama masa ‘iddah itu, suami masih wajib memberi nafkah termasuk masih diharus bagi isteri untuk tinggal di rumah suaminya. Kalau suami tidak merujuknya, maka putuslah hubungan suami isteri di antara mereka.
Namun mereka masih boleh menikah lagi, hanya yang perlu dicatat, skor talak mereka hanya punya tersisa dua talak lagi.
Dia harus menjaga baik-baik kedua talak yang masih tersisa itu, agar jangan sampai kehilangan ketiga-tiganya. Sebab kalau sampai kehilangan tiga-tiganya, maka tidak ada lagi kesempatan buat suami isteri itu untuk rujuk lagi. Kecuali dengan adanya muhallil, yaitu isteri yang ditalak tiga (kali) itu menikah dengan laki-laki lain, dengan niat untuk membina rumah tangga selamanya. Namun bila suatu saat atas kehendak Allah SWT, suami barunya itu menceraikannya tanpa merujuknya lagi hingga selesai masa ‘iddahnya, barulah suami yang pertama berhak untuk menikahi dari semula.
Wallahu ‘alam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

24.10.10

Tips Menghapal AL-QuR'aN


~~ TIPS MENGHAPAL ALQURAN ~~

Berikut adalah artikel berkenaan dengan tips-tips tentang bagaimana cara mudah dalam menghafal Al-Qur'an yang ditulis oleh Ustadz Rizki Narendra. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca yang sedang menghafal maupun yang akan menghafal Al-Qur'an.
* Ustadz Rizki Narendra adalah seorang Hafidz lulusan Ma'had Arrayah Sukabumi. Berikut adalah tips-tipsnya


1. Menghafal al-quran dengan secara tadarruj (bertahap).


Manghafal al-qur’an al-karim perlu dilakukan secara bertahap, artinya memulai dari ayat yang sedikit dan juga mudah, bukan memulai dengan yang banyak kemudian tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Perumpamaan Otak manusia seperti cangkir. Kalau saja seember air di tuangkan sekaligus kedalam cangkir maka yang terjadi bukannya air tersebut masuk tetapi malah tumpah kemana-mana, dan hasilnya air yang tersisa dalamnya hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Seperti halnya sebuah cangkir otak manusia ketika dijejali sekaligus dengan file-file hafalan yang terjadi adalah rasa malas dan jenuh dalam menghafal dan akhirnya berujung paa meninggalkan hafalan sama sekali. Mulailah hafalan dari surat yang antum anggap mudah, mulailah sedikit-sedikit namun istiqomah dan berkesinambungan, kalau misalnya otak kita hanya dapat menghafal satu atau setengah halaman perhari maka biasakanlah untuk istiqomah dalam hal tersebut selama satu atau dua bulan, Tujuannya adalah membiasakan otak untuk menerima memory hafalan sebanyak setengah atau satu halaman perhari.
Nah..! ketika otak kita sudah terbiasa dengan hal tersebut maka dengan sendirinya dia akan meminta tambahan. Pernahkah kita memperhatikan bagaimana atlet angkat besi berlatih..? seorang yang ingin menjadi atlet angkat besi dia akan memulai latihannya dengan beban yang ringan selama beberapa waktu, hal tersebut bertujuan untuk membiasakan otot-ototnya,ketika suda terbiasa secara otomatis dia akan menambah beban yang lebih besar lagi. Sepeti itulah hafalan al-quran, ketika otak sudah terbiasa dengan hafalan yang sedikit denagan sendirinya dia akan meminta tambahan hafalan.
Dan salah satu faidah dari tadaruj ini adalah menjaga keselamatan hafalan dari bercampur baurnya ayat mutasyabihatnya, karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya di dalam alqur’an terdapat banyak sekali ayat mutasyabihat (ayat-ayat yang mirip).


2. Muraja’ah (mengulang-ulang hafalan).


Muraja’ah merupakan kunci pokok dalam menghafal, hafalan tanpa muroja’ah adalah Nol. Rasulullah salallahu ‘alaihi wassallam bersabda:”sesungguhnya perumpamaan penghafal al-quran adalah seperti pemilik seekor unta yang ditambat, jika dia mengikatnya maka dia akan menguasainya, dan jika dia melepaskannya maka unta itu akan pergi.” (HR. Bukhori dan Muslim).


Ketahuilah bahwa ayat yang paling sulit dihafal, ketika kita berhasil menguasainya akan menjadi ayat yang paling melekat di dalam ingatan,

hal itu dikarenakan kita harus mengulangnya
berkali-kali dan mengeluarkan energy yang lebih besar untuk menghafalnya, oleh karena itu janganlah kita mudah menyerah ketika kita menemukan kesulitan dalam menguasai sebuah surat.


Suatu hari Al-Imam Ibnu Hibban sedang membaca buku dengan tujuan untuk menghafal sebuah buku, maka dia terus menerus membacanya dan mengulanginya dengan suara keras. Dan di rumah tersebut ada seorang nenek, sedang Al-Imam Ibnu Hibban terus-menerus mengulanginya, sekali, dua kali, tiga kali, hingga sepuluh kali, sampai nenek tersebut merasa bosan mendengarnya, dan berkata: “apa yang engkau lakukan?”, al-imam menjawab: “aku ingin menghafal buku ini.”, nenek tersebut berkata: “celakalah kamu, kalau memang kamu ingin memnghafalnya maka sesungguhnya aku sendiri sudah bisa menghafalnya”. Al-imam bekata: “kalau begitu perdengarkan kepadaku”, maka nenek tersebut memperdenganrkan hafalan kitab tersebut yang baru saja dia hafal, kemudian al-imam berkata: “kalau aku tidak menghafalnya kecuali setelah aku mengulanginya sebanyak tujuh puluh kali”. Kemudian setelah satu tahun berlalu al-imam mendatangi nenek tersebut dan berkata: “wahai nenek, perdengarkanlah kepadaku hafalan kitab satu tahun yang lalu”, maka dia tidak bisa memperdengarkannya, berkata al-imam: “adapun aku tidak lupa satu sedikitpun darinya”. (kaifa tahfadzul ma’luumaat fii dzlihnika, syaikh ‘adil bin Muhammad, hal.16)



3. Memanfaatkan umur dengan sebaik-baiknya.




Memang benar bahwasanya umur yang paling sesuai untuk menghafal adalah di waktu kecil, sebagaimana pepatah mengatakan “menghafal di waktu kecil bagaikan mengukir diatas batu, sedang menghafal diwaktu tua bagaikan mengukir diatas air”, namun hal ini tidak menghalangi seseorang yang sudah berumur untuk dapat menghafal al-quran, selama dia memiliki azam dan tekad yang kuat untuk bisa menghafal al-quran, disertai dengan niat ikhlash intuk menghafalnya maka insya Allah, Allah subhanahu wata’ala akan menolongnya, Allah ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-qur’an itu untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al-Qomar:22)


4. Memanfaatkan waktu yang baik

Waktu yang paling baik untuk menghafal yang baik berbeda-beda bagi setiap orang, ada yang merasa tengah hari adalah waktu yang paling sesuai untuk menghafal, sebagian lain berpendapat tengah malam, dan lain sebagainya. Hal tersebut bukan menjadi masalah, yang penting adalah ketika waktu itu tiba jangan ada sesuatu yang mengganggu kita, matikan HP, TV, jauhkan pandangan kita dari hal-hal yang dapat menarik perhatian seperti Koran, majalah, hiasan2 unik, gambar sampul buku-buku, dll. Jangan biarkan ada yang merusak konsentrasi kita.


Berkaitan dengan waktu menghafal yang baik sebagian ulama memandang bahwa waktu lapar atau perut kosong lebih baik daripada waktu kenyang, dan pagi hari lebih baik dari sore hari, namun sebagaimana telah disinggung tadi bahwa hal tersebut relative bagi masing-masing individu.


5. Pilih tempat yang baik

Pilihlah tempat yang jauh dari keramaian, karena hal tersebut biasanya sangat mengganggu kelancaran menghafal. Dan tempat yang kami rekomendasikan adalah masjid, karena tempat tersebut merupakan tempat yang penuh berkah, atau juga kamar yang sepi. Dan kami sarankan untuk tidak memilih tempat yang memiliki panorama indah seperti pegunungan atau kebun bunga atau tepi pantai, karena biasanya yang terjadi adalah pemandangan seperti itu justru menarik perhatian ketika menghafal sehingga mengganggu konsentrasi, orang cenderung memilih untuk menikmati panorama tersebut dari pada menghafal al-quran, dan bahkan mungkin sebagian ada yang beralasan bahwa hal tersebut merupakan tadabbur alam, dan tadabbur itu pahalanya lebih besar dari sekedar menghafal al-quran.


6. Mempelajari bahasa arab


Proses menghafal al-quran sangat terbantu apabila seseorang memahami bahasa arab, karena dengan begitu dia mengerti tentang apa yang dia baca, dan juga bacaannya sangat membekas di hati dari pada yang hanya menghafal tanpa tahu memahami apa yang dia baca.
Memang pemahaman bahasa arab bukan hal yang mutlak dibutuhkan untuk sekedar menghafal al-quran al-karim, namun perlu diketahui bahwa tujuan utama diturunkannya al-quran bukanlah untuk di hafal, bukan agar seseorang memindahkan huruf-hurufnya dan lafadz-lafadznya kedalam memory otak, melainkan untuk ditadaburi, dan tidak mungkin bagi seseorang untuk mentadaburi al-quran jika dia tidak memahami apa yang dia baca. Jadi kesimpulannya cepat atau lambat seorang yang sedang berusaha menghafal al-quran dituntut untuk bisa memahami bahasa arab.


7. Menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat

Nabi shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “diantara tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk dirinya” (HR. At-tirmidzi dan Ibnu Majah). Dan cukuplah hadis tersebut diatas sebagai peringatan bagi kita untuk menjauhi hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat, seperti duduk-duduk dipinggir jalan, main game on-line, Play stasion, berlama-lama chating untuk hal-hal sepele, baca buku komik, dan lain-lain.


Ketahuilah bahwasanya hal-hal semacam itu hanya akan mengganggu pikiran kita, membuat penuh memory otak kita dengan persoalan yang tidak berguna, dan mejadikan kita banyak melamun ketika menghafal atau muroja’ah. Biasanya akan terlintas pikiran-pikiran yang berkaitan dengan hal-hal tersebut, seperti: “wah, coba tadi waktu lagi main PS aku pake teknik ini, pasti rajanya bakal kalah telak..!” atau ”gimana ya, cara memecahkan teka-teki di game tadi..?” dan pikiran-pikiran serupa lainnya yang membuyarkan konsentrasi.


8. Menumbuhkan semangat kompetisi bersama teman-teman
Carilah teman yang memiliki semangat yang sama seperti kita, kemudian dekati dia, jadikan dia teman untuk muroja’ah, kemudian tumbuhkan semangat berkompetisi agar saling terpacu untuk menjadi yang terbaik, dan semangat semacam inilah yang tumbuh dikalangan para sahabat, mereka berusaha untuk saling mendahului dalam kebaikan sebagai implementasi dari firman Allah ta’ala: “maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan” (al-maidah: 48).


9. Sabar dalam menghadapi tekanan mental



Seseorang yang baru memulai proses menghafal biasanya akan menghadapi  tekanan mental. Dan biasanya hal ini timbul karena merasa kesulitan untuk menghafal ayat-ayat tertentu sulit, atau karena mudahnya ayat-ayat yang dia hafal lenyap dari memorinya, atau juga Karena banyaknya ayat-ayat mutasyabihat (ayat-ayat yang mirip) dan susah untuk dibedakan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang pada mulanya berazam untuk menghafal al-quran tiba-tiba saja patah semangat dan akhirnya berhenti.


Ketahuilah bahwasanya jalan menuju surga itu penuh dengan duri, dan orang-orang pilihan Allah adalah mereka yang mampu menghadapi cobaan semacam ini. Ketika seseorang mengalami hal seperti ini maka yang perlu dia lakukan :



* Jangan menambah hafalan untuk sementara, cukup lakukan muroja’ah dari hafalan-hafalan yang sebelumnya. Atau kalau memang tidak bisa memuroja’ah Karena pikiran terlalu penat cukup dengan membacanya saja, tetapi jangan sampai meninggalkan al-quran secara total.


* baca dan tadabburi tafsir dari ayat-ayat yang telah dihafal atau yang ingin dihafal agar kita mengerti makna dari ayat-ayat tersebut sehingga timbul rasa cinta untuk menghafalnya, sebagaimana kata pepatah: “tak kenal maka tak sayang”.


* Salah satu cara untuk mengembalikan semangat adalah dengan membaca kisah-kisah orang-orang pilihan seperti kisah para mujahidin pada zaman dahulu, ulama, raja-raja, dan lain-lain. tetapi jangan membaca buku yang tidak bermanfaat seperti majalah gossip, komik-komik, dan yang sejenisnya karena bacaan-bacaan seperti itu bukannya menambah semangat tetapi justru melalaikan, dan mengajak kita untuk berkhayal.


* Dengarkan bacaan al-quran dari orang-orang yang dikaruniai suara yang merdu, baik itu melalui kaset murotal atau sesame teman.


* Ketahuilah bahwa ayat yang paling sulit dihafal ketika kita berhasil menguasainya akan menjadi ayat yang paling sulit untuk hilang dari ingatan,karena dia akan mengeluarkan usaha yang sangat keras, begitu pula sebaliknya, ayat yang mudah untuk dihafal biasanya akan mudah
hilang (orang bilang “easy come easy go”).


* Lakukan sedikit olahraga.


* Setelah pulih lanjutkan kembali hafalan.


* Menjauhi maksiat

Tidak diragukan lagi bahwasanya maksiat adalah salah satu hal yang menghambat hafalan, adh-dhohhak berkata: “kami tidak mengetahui seorangpun yang menghafal al-quran kemudian lupa kecuali karena dosa” kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala: “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kamu). (QS. Asy-syuuro: 30).


Demikian sedikit tips untuk menghafal al-quran, semoga bermanfaat, dan selamat menghafal, semoga Allah ta’ala memberi taufik. Wallahu a’lam.
SUMBER: http://www.belajarislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=684%3Abeberapa-tips-menghafal-al-quran&catid=25%3Abelajar-alquran&Itemid=131

7.10.10

KODE Lemak Babi

By M.Anjad Khan Medical Research Institute United States


KODE LEMAK BABI


Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat &Makanan (POM) di Pegal, Perancis.

Tugasnya  adalah mencatat semua merek barang, makanan dan obat-obatan. Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan kepasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di Badan tersebut bagian QC, oleh sebab itu dia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan bahan tersebut dituliskan dengan istilahilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.
Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis tersebut, dia penasaran dan kemudian menanyakan kode matematis tersebut kepada seorang perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab "KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA".  Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh Sahib dan dia Kemudian mulai mencaritahu kode matematis tersebut dalam dokumen yang ada.  Ternyata apa yang diatemukan cukup mengagetkan kaum muslim di dunia. Hampir di seluruh Negara barat termasuk Eropa, pilihanutama untuk Daging adalah daging  babi.
Peternakan babi sangat banyak di negara-negara tersebut.Di perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000.Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang eropa dan amerika berusaha meng hindari lemak-lemak tersebut. Kemudian  yang menjadi pertanyaan sekarang; dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? jawabannya adalah:  Babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumahjagaldalampengawasanBadan POM dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi. Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk  memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal ujicobanya mereka membuat  sabun  dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil. Lemak-lemak tersebut  diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa Dan dipasarkan Dalam pada itu negara-negara di Eropa memberlakukan aturan Yang mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan  pada kemasan.
Oleh karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat (lemakbabi) pada kemasan produk.  Mereka yang sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui Hal tersebut. Namun produk  dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk kenegara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan deficit perdagangan bagi Negara pengekspor. Menoleh ke masalalu,  jik aanda hubungkan dengan Asia Tenggara,  anda mungkin tahu tentang factor yang menimbulkan perang saudara. Padasaat itu, peluru senapan dibuat di Eropa dan di angkut kebelahan Benua melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya Mengalami kerusakan karena terkena air laut. Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut harus digigit dengan gigi terlebih dahulu sebelum digunakan. Saat berita mengenai pelapisan tersebut  tersebar dan sampai ketelinga tentara  yang kebanyakan Muslim dan beberapa  Vegetarian (orang  yang  tdk makandaging), maka tentara-tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war). Negara-negara eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemakbab dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang  yang tinggal di Eropa sejak tahun 1970 – an mengetahuinya.
Saat perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi&domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut  haram  bagimuslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikut isyariatislam.  
Olehkarenaitu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk kenegara-negaraislam. Sebaga iakibatnya, perusahan-perusahaan produsen menghadapi masalah keuangan  yang sangatserius karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke Negara islam, dimana lab apenjualan ke Negara islam bisa mencapai milliard dolar. Akhirnyamereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti olehBadan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya. Kode tersebut diawali dengan kode E-CODES. E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan multinasionalter masuk  pasta gigi, sejenis permenkaret, cokelat, gula-gula, biscuit, makanan kaleng, buah-buahan Kalengan dan beberapa multi vitamin dan masih banyak  lagi jenis produk makanan &obat-obatan lainnya.
 Semenjak produk – produkter sebut di atas banyak dikonsumsi oleh negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim tidak terkecuali, sedang menghadapi  masalah penyakit  masyarakat yakni hilangnya rasa malu, kekerasan dan seks bebas (kumpulkebo). Oleh karenanya, saya mohon kepada semua umat islam untuk memeriksa Terlebih dahulu bahan-bahan produk  yang akan kita  konsumsi dan mencocokannya Dengan daftar kode E-CODES berikut ini.

 Jika ditemukan kode-kode berikut ini dalam kemasan produk  yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung lemak babi.

  E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474, E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483,E491, E492, E493, E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904. Adalah tanggung jawab kitasemua sebagai umat islam untuk mengikuti Syariat islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada saudara-saurdara kita.



APA JAWABAN PADA RAB-MU NANTI ?

Itulah penggalan kata yang sederhana, mudah diucapkan, namun sangat berat jawaban dan konsekuensinya.  Bagi Umar bin Khaththab kalimat tersebut senantiasa melemahkan semua persendian tubuhnya.  Umar bin Khaththab, seorang shahabat yang keras dan tegas dalam bersikap, namun langsung gemetar dan tertunduk ketika mengenang kata-kata yang senantiasa menjadi kontrol internal dirinya.  Berkata Ahnaf bin Qeis dalam kita Khulafaaur Rasuul: “Ketika seorang lak-laki menemui Umar dan berkata: “Wahai Amirul Mu’minin belalah saya sebab si Anu telah menganiaya saya!”  Umar kemudian mencambuk orang tersebut seraya berkata: “Kalian panggil Amirul Mu’minin, dan memang dia disediakan untuk mengurusi kalian.  Tapi, mengapa tatkala ia sedang sibuk menyelesaikan suatu urusan, engkau datangi dan engkau mengatakan, “Belalah saya”.  Laki-laki itu pun berlalu dengan perasaan kecewa. 
            Seketika itu juga Umar kemudian sadar dan kemudian langsung memanggil laki-laki itu kembali dan mengatakan: “Terimalah, ambillah qishasmu terhadap diri saya”.  Namun laki-laki itu menjawab: “Demi Allah, tidak, tetapi saya akan menyerahkannya kepada Allah”. Umar sangat terpukul dan  kecewa sehingga nampak penyesalan yang amat dalam pada dirinya.
            Setelah orang itu berlalu kemudian Umar pergi ke rumahnya dan shalat dua raka’at, duduk dan menyesali dirinya dengan membatin: “Hai anak Khathab, dulu kamu rendah, kemudian ditinggikan-Nya, dulu kamu sesat, kemudian ditunjuki-Nya, dulu kamu hina, kemudian dimuliakan-Nya.  Setelah itu diberi-Nya kekuasaan atas pundak-pundak manusia.  Namun ketika seorang datang meminta pembelaan darimu, kamu justru memukulnya.  Maka apa yang akan kamu katakan kepada Rab-mu nanti ?” air mata Umar terus berlinang mengenang peristiwa itu. Dan sebuah kalimat muhasabah tersebut senantiasa mengiang ditelinganya.
            Demikianlah pribadi seorang pemimpin kaliber internasional seperti Umar terhadap rakyat yang memang menjadi tanggung jawabnya.  Sikap penyesalan yang teramat mendalam atas kesalahan yang dia lakukan terhadap rakyatnya. Kepemimpinan yang diamanahkan kepadanya benar-benar menjadikan beban yang sangat berat untuk dipertanggungjawabkan kelak.
            Tidak beda dengan shahabat yang lain seperti Ali bin Abi Thalib.  Beliau senantiasa tenggelam dalam tangis dan linangan air mata keharuan di saat bermunajat kepada Allah SWT.  Memohon ampun atas segala kekhilafan yang pernah dilakukannya.  Ali senantiasa mengingat sabda dari Rasulullah bagaimana beratnya suatu amanah kepemimpinan: “Setiap pemimpin yang diserahi kekuasaan atas kaum muslimin pada hari kiamat kelak akan didirikan pada ujung jembatan, dan para malaikat akan membawa lembaran hidupnya.  Jika dia adil, Allah akan menyelamatkannya karena keadilannya.  Jika dia zhalim, jembatan itu akan guncang, lemah dan kemudian melemahlah kekuatannya, dan akhirnya orang itu akan jatuh ke dalam api neraka.”  
            Rangkaian peristiwa yang begitu dramatis di negeri ini, mengingatkan kita kembali betapa beratnya tanggung jawab seorang pemimpin atau penguasa di hadapan Allah SWT kelak.  Apa yang akan engkau katakan wahai penguasa negeri kepada Rab-mu nanti perihal Kasus suap-Korupsi? Terhadap peristiwa berdarah Tanjung Priok, kerusuhan , kejadian kelabu peristiwa  pemerkosaan dan penjarahan, penculikan dan penyekapan berbagai aktivis, perampasan dan penggelapan hak-hak rakyat, kemerosotan taraf kehidupan disebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan, terhadap berjuta-juta masyarakat yang sedang kelaparan.  Jawaban apa yang akan engkau berikan terhadap Rab-mu nanti, wahai pemimpin dan penguasa negeri ?