“ Sejatinya hidup ini adalah entitas
dari pilihan-pilihan”-Me-
Mau tak mau akhirnya
keputusan harus di ambil, hidup ini hanya ada 2 pilihan “take it or leave it”
dan pada pilihan ini Ree mengambil opsi Take it!
Masih ingat
di awal November ini Bu Fath dan juga Pak Muhib menawarkan to be Muaddibah;
semacam pengurus, wali, pengasuhan santri or semacam itulah, dan otomatis harus
tinggal di boarding juga dengan segala hak dan kewajiban.
GALAU, itulah
perasaan pertama yang kurasakan. Sampai-sampai aku harus konsultasi dengan
mantan Muaddibah, my Homemates-teh Elis-, dan juga AJM ku bu Fitry. Bukan
apa-apa sih hanya saja inikan terkait dengan keseharian saya, gerak dakwah saya
kedepannya dll.
2 minggu
berlalu aku belum juga bergeming tuk meniggalkan sweet room, and then datanglah
Pak Adi Maretnas-yayasan yang mengurusi SDM- menghampiriku ke kantor. Dan dengan
gaya khasnya yang santai
“Bu Arin
kumaha udah tinggal di asrama belum?”
Waduh rasanya
gak enak banget sampai didatangi yayasan. Dan terjadilah akad kerja itu plus
permintaan saya tuk mencoba beberapa bulan dulu.
Hmmmm Melangkahkan
kaki ke tempat baru pastinya ada rasa sedih yang menyusup. 5 bulan saya tinggal
bersama keluarga kecil itu, keluarga yang sudah kuanggap keluargaku; Teh Elis,
Zaky (7) dan Gina (4). Keluarga yang darinya aku juga belajar secara tidak
langsung tentang arti keluarga (mendidik, merawat dll).
Alaa kulli
hal semoga inilah keputusan terbaik, yang pastinya aku sudah berjanji tuk tetap
menjaga silaturrahmi. Dan harapku Allah kan selalu memberikan kebaikan disetiap
keputusan ini. Aza-aza fighting! :)
Beuggghhh …. Rasanya dah lama banget Ree gak berkunjung ataupun
nyetor muka ke blog ini, kalo diibaratkan dengan rumah yang mempunyai halaman, maka pasti rumput2 yang ada dihalamannya udah
pada tinggi semua, karena gak pernah keurus.
Sebenarnya sih Ree udah merencanakan kalo menulis akan dijadiin
habits, minimal saya akan menuliskan pengalaman saya tentang segala rasaku.
tapi entahlah lagi2 gagal manning. Baru nulis kalimat awal udah langsung stag,
parah!
Oya met ied adha 1433 H yah, perayaan ied hari ini gak sesedih ied
fitri kemarin yang saya merasa alone and homesick, setidaknya masih ada
anak-anak Insantama yang juga gak pulang
dan membuat suasana ramai. Apalagi setelah sholat di Botani Square tanpa
membuat janji sebelumnya, kita langsung menyerbu rumah bu Yuni di daerah
Cikaret, gak tanggung-tanggung semua rombongan ada 1 angkot (sixsense: Zizi, Fakhirah,
Fiya, Syifa, Riva, Taniya; Clover cuman Farah, Rahma dan Syafini, anak2ku
Teenation gak ada yang ikutan) hmmm jalan dengan murid2 ini Ree serasa kembali
jadi muda euyy (emang aku setua apa sih?:). Ree merasa muda karena seakan-akan
jadi mahasiswa lagi, saya teringat dulu setelah ied kita pun suka comvoi pake motor door to door ke rumah akhwat2.
Pulangnya kita membawa “Ghonimah” padahal perut juga udah kekenyangan.
Khusus buat Ree Salah satu Hobbyku adalah ngebolang alias
jalan-jalan. I like nomaden! Dari lahir sampai umur kepala 2 saya tak pernah netap melebihi 7 tahun di suatu
daerah. Saya lahir di kota Tarakan pulau Kalimantan, di kota rantau itu pula
saya menghabiskan masa kecil saya –yang sebagian besarnya sudah saya lupakan-, masuk
SD tahu2 saya sudah di kampung mama, Pinrang Sulsel, walaupun sering dilarang
main jauh tapi saya paling hobby boncengan bersepeda keliling kampung campur baur
anak laki–laki dan perempuan, tamat SD saya “terpaksa” memenuhi permintaan
kakak tuk masuk sekolah asrama, mondok di luar kabupaten, di pondok paling saya
hanya pulang 2 kali setahun dan pada liburan2 yang waktunya lebih singkat saya
lebih senang nginap di rumah teman. Masuk perguruan tinggi/kuliah saya pun harus
hijrah lagi ke kota metro Makassar, waktu kuliah Ree sudah meniatkan diri ingin
masuk di club pecinta alam biar bisa jalan-jalan dan kalau saja saya tidak
“digaet” oleh anak2 LDK dan syarikah (000)
tentu jalan2 itu akan mulus. J
Apakah dengan halqoh menghentikan hobbyku?? Hoho ternyata tidak,
saya masih ingat di liburan panjang semester 3, berdua dengan adekku yang kala
itu masih SMA kelas X kami malah mengarungi lautan ke NTB Lombok-Mataram, dan
pas balik ke Makassar saya malah pulang sendiri, padahal itu adalah pengalaman
pertamaku naik kapal gede 2 hari 2 malam
berada diantara ribuan orang. Saya sih
enjoy aja menaiki dek 1 sampai dek paling tertinggi (sambil membayangkan film Titanic wkwkwk),
melihat ikan Lumba2 saling berburu mengikuti jejak kapal, momen yang juga tak ketinggalan adalah menyaksikan
sunset dan sunrise bahkan masih sempat-sempatnya saya bincang-bincang tentang
gender dan larangan kerudung di Prancis dengan si Sadja; bule seksi asal
Prancis yang sedang keliling dunia. Atau pengalamanku naik kapal yang lebih kecil
lagi ala2 nelayan 3 hari 3 malam terombang ambing dari Maumere NTT ke pelabuhan
Bone. Waktu itu saya sudah bilang bakalan gak mau lagi naik kapal seperti itu
tapi ternyata pas ke pulau Selayar malah harus naik kapal
model2 gitu lagi weddeuuh ampuuuuuun
And now here Im, Bogor-Jawa
Barat. Saya tidak tahu sampai berapa lama saya akan bertahan disini, tapi
biasanya dalam hal job “sekedar mencari pengalaman” saya akan mematok waktu 1
tahun. Tapi entahlah bagaimana nantinya.
Saya hanya ingat perkataan iman syafi’I tentang merantau :
Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak kan keruh menggenang
Singa tak akan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika saja matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tidak akan menunggu saat munculnya datang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Jika dibawa ke bandar berubah mahal jadi perhatian hartawan.
(Diwan Imam Asy-Syafi’i, Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i)
Senin, 20 Agustus 2012
Perjalanan 4 jam dari Bogor-Cianjur masih terasa lelahnya, perjalanan
yang biasanya hanya ditempuh 2,5 jam jadi berubah karena sepanjang jalan menuju
puncak macet total . Sepertinya semua orang ingin menghabiskan masa kebersamaan
sebelum mereka aktif kerja lagi. Dan tentu saja Puncak menjadi daya tarik tersendiri.
Untungnya Abang naik motor jadi masih bisa slip-slipan di antara mobil, cukup
berbahaya tapi itulah salah stu uslub menembus kemacetan hehehe.
09.00 p.m
Alhamdulillah tubuhku akhirnya berbaring di atas matrass
yang empuk, hawa di Cianjur cukup dingin jadi suasananya dingin-dingin empuk
deh ^_^. Namun Belum juga mataku terpejam tiba-tiba aku mendapatkan SMS dari
akhwat Cianjur yang tempo hari dengan pedenya aku kirimin pesan di wall FB nya
“I wanna go to your City” dan rupanya dia
menanggapi serius ingin “menjamuku” di kotanya dengan mengajak jalan2, katanya akan
membawa ke sebuah taman yang terkenal di Cianjur hohoho thank you so much sudah lama aku tak melihat taman bunga “WELCOME TO CIANJUR”
*********
Jam 09.00 teng! Dering So soon di Cellularku sudah memanggil2,
haqqul yakin pasti panggilan itu dari akhwat Tea, si Akhwat Cianjur itu, hmmm
ternyata dia sangat tepat waktu, bukan hanya diperhalaqoan tapi juga pada janji!
yaahh semestinya memang seperti itulah seoarang muslim selalu menepati janji
dan selalu tepat waktu. ^_^
Lagi2 (dan ku suka) dengan bersepeda motor kami berempat
menyusuri jalan yang kurang lebih 30 km dari kota Cianjur menuju Cipanas
(Ssstttt hampir keseluruhan alias kebanyakan nama kota di Jawa Barat selalu diawali
dengan “Ci” contohnya itu tadi; Cianjur, Cibodas, Cipanas, Ciomas, Cisarua, Cileunyi , Ciluukba dll
hehehe entahlah maksud pemberian namanya apa, yang kutahu hanyalah “Ci” yang
bermakna AIR).
Oyah aku belum memperkenalkan teman2ku yang baik hati itu, dari
sang kepala rombongan ada Akhwat Tea
dan juga dayang2nya yang setia teh
Baidar dan juga teh Sima heheh,
yahhh aku sekarang di Ja-Bar jadi harus membiasakan diri dengan sebutan teh
alias teteh karena disini juga banyak kebun teh jadi teh mari kita berteh-tetehan ( hihihi) . Aku
baru pertama kali bertemu dengan ketiga akhwat ini bahkan dalam mimpi dan dejavu pun aku belum
pernah melihatnya (suerrr!) tapi pas bertemu kami sudah seperti kawan lama yang
telah luaamaaaaaa banget tak berjumpa, dan keakraban itu langsung tercipta,
subhanallah indahnya ukhuwah dengan ikatan aqidah, dimanapun kau berada akan
ada saudara2 seakidah yang terkadang akan lebih akrab dibanding keluarga and I believe it! How about you?
**********
Harus aku akui kedua pembawa motor ini sudah berada pada
level mahir, bila tak macet mereka akan melaju dengan kecepatan minimal 60
km/jam dan bila macet dengan mudahnya mereka berkelok2 menerobos kemacetan ataupun menghindari
lubang dan aku yang ada dibelakang tdk terguncang hehee lebbay banget yah?
Dotto Train
Yah, finally perjalan panjang, kemacetan, jalanan lubang
dan rasa lelah itu terbayar, Now We’re here TAMAN BUNGA NUSANTARA. Dan kami telusuri
keindahan aneka bunga dari seluruh dunia, menaiki menara Pandang, berpetualang
di Taman Rahasia alias Labirin bunga, dan juga berpose dengan berbagai topiary
hewan hufffh dengan luas keseluruhan 35
hektar tak cukup rasanya mengelilingi taman ini hanya sehari. Sebenarnya bisa
saja sih kita mengelilingi taman ini dengan menggunakan Dotto Train tapi karena
lebih menghemat dan ingin lebih menikmati taman maka kita berkeliling dengan berjalan kaki sajoo. ^_^
*******
Aku sebenarnya tidak tahu kalau suasananya akan begini,
intruksi dari sang kepala rombongan hanya minta tuk memakai jaket biar tak masuk
angin, dan akhirnya aku sama sekali tak membawa bekal hanya membawa diri J pikirku pun paling
hanya 2-3 jam sudah langsung pulang…
Yupppz, semuanya sang kepala rombonganlah yang mengatur,
ternyata dia sudah bawa banyak bekal (pantesan aja tas ranselnya Buncit hehe)
pas kelelahan dia mengeluarkan semua isi tasnya; ada sekeranjang tahu sumedang,
aneka snack dan minuman, ada juga yang
bawa kue putri Salju (lupa teteh siapa yang bawa). Sementara Aku?? Hoho jadi
malu, aku hanya punya setengah botol orange water sisa perjalanan semalam dan
juga (pas udah pada kenyang) aku baru teringat bahwa aku punya coklat Chunky
Bar di ransel hehehe “Santaiii belum lengkap tanpaaa silverqueen” kataku berusaha
menawarkan…
Lagi berkeliling taman, tak terasa sudah pukul 01.00, it’s
time to praying Dhuhur. Cukup lama tuk menemukan letak Mushallah padahal peta
sudah ditangan, pas ketemu tempat ibadah ituuu surprise…..Ya Allah lagi2
penghematan ruangan…. Aku tak mengerti taman yang begitu luasnya hanya
membangun Mushallah yang layaknya seperti Gazebo saja, ini mah tak ubahnya
dengan mushallah yang ada di Mall2. Padahal sebagain besar pengunjung disini
adalah muslim, yah beginilah nasib kaum muslim di tengah system kapitalisme,
uangnya dikuras tapi tak diberi pasilitas ibadah yang memadai.
Dan karena berpikir tak mau sumpek akhirnya aku menawarkan
ke teman tuk sholat di taman saja, di hamparan savanna rumput hijau dan dibawah
pohon2 yang juga bertasbih kepadaNya…dengan begitu semoga ibadah kita lebih
khusyuk. Mentadaburi tanda-tanda kekuasanNya…dan bersujud hanya kepadaNya
”Allaahu akbar”
“ Sami’allahu liman Hamida”
“ Allahu Akbar”
puji kami kepada-Mu dan kami tak peduli lagi pada sebagian
tatapan2 mereka.
************
Betul, tak cukup sehari tuk mengelilingi taman ini, hingga
pukul 03.00 masih ada juga area yang belum kami jamah, kami belum ke alam
Imajinasi, belum ke taman Mediterania, dan juga ke taman Palem. Tapi tak apalah
kami sudah cukup berkeliling dan rencanya masih mau singgah di Little Venice
(Kota air yang suasananya seperti di Venice-Italia ^_^) dan juga ke Taman
Cibodas.. heuheu Ree mah ikut aja ke mana sang tuan rumah membawa… mereka
sungguh Guide yang sangat baik hati, murah senyum dan tidak sombong…. Heehe. – my
hope semoga suatu saat bisa membalasnya-
Tapi biqodhorillah pas pulang jalanan muuaaceeettt jadi
kami hanya singgah berkeliling di Little Venice –tanpa memasuki wahananya-
padahal aku sudah membayangkan sedang naik gondola dan sang pemandu juga
bernyanyi dengan suara baritonnya hehehe sok romantic.com
Lepas sholat ashar di jalan dan juga mengunjungi mesjid
Agung Cianjur kami saling cipika-cipiki (pertemuan sesaat yang sangat
berkesan)-Jazaakumullah- dan finally berpencar ke rumah masing2, Akhwat Tea
mengantarku ke tempat persinggahan. Yah, aku harus cepat beristirahat karena
perjalanan esok subuh sudah menanti, perjalanan ke desa Tenggeung daerah
Cianjur Selatan. Sedikit mereka memberi bocoran bahwa daerah sana dipenuhi
dengan tebing2 yang curam, jalanan yang landai dan juga hawa gunung yang sangat
dingin. Bismillahirrahmanirrahim semoga semuanya lancar.
Hemmmm Hari yang Indah dan semoga kita dipertemukan lagi
yaaahhh love u…. Zzzzzzzzzzzztttttt
Sudah sebulan (lewat 5 hari) Ree
berada di kota hujan ini, Bogor. Hari2 kulalui dengan berjalan, melihat dan
belajar akan banyak hal. Sebulan terakhir ini pula aku belajar “bekerja” full
time, karena setahun selepas dari universitas hanya kuhabiskan dengan bekerja
freelance dan sejujurnya itu sangat asyik; bekerja 2 jam sehari dan selanjutnya
terserah anda mau terbang kemana setelah itu.
Tapi entah magnet apa yang
mendorongku tuk melepas “kebebasanku” dan memilih terikat disini dengan waktu
kerja dari pukul 7.30 hingga jam 04 sore. Gajikah? Hoho tidak juga, seperti pada umumnya nasib "Umar Bakri" begitulah gambarannya, lagian selama ini dengan
kerja freelance saja sudah cukup memenuhi kebutuhan hidup sendiriku..(makan,
berinfaq ,beli buku-jilbab dan jalan2) hehehe
Dunia kerja dulu dan sekarang
kurasakan sangat jauh berbeda, dulunya aku
hanya menghadapi alat2 yang takkan pernah protes, karena hanya berhadapan dengan
mic, mixer, playlist dsb. Paling hanya pendengar yang kadang iseng ataupun juga
director yang sedikit punya complain, but it’s fine. Tak ada masalah dan yang paling asyik lagi, Ree gak perlu jaim bahkan ke studio keseringan gak *sensooorr* wkwkw.
Kerja sekarang? Hemmm sedikit agak
repot, yang kuhadapi bukanlah mesin, bukan pula robot atau alat perekam yang
begitu aku bersuara maka akan keluar pula suara yang sama. Tidak sama sekali. Yang
kuhadapi dalam hari2ku sekarang adalah anak2 remaja yang sedang menjemput dunia
dewasanya. Banyak ekspresi wajah, banyak
celoteh dan terkadang banyak mau. Dunia yang penuh dengan bunga-bunga hehehe.
Tapi Satu hal yang kusyukuri-dan juga
menjadi pertimbangan nge-job di sini- adalah mereka anak2 yang sedang tumbuh
dalam proses pembinaan syakhsiyah, anak-anak para calon juara dan pemimpin masa depan umat. Dan yang
membuat mereka sangat jauh berbeda dengan anak2 sebaya di luar sana.
Namun terkadang “kematangan berpikir”
mereka membuatku sedikit kewalahan. Bayangkan saja apabila kita sedang
berbicara di depan orang, yang kita sangat tahu bahwa orang tersebut sudah TAHU
bahkan sangat mengerti topic yang sedang kita bicarakan. Tantangan berat bukan?
Misalnya kita berbicara tentang pancasila dan demokrasi, ideology dsb tapi
ternyata mereka juga paham tentang semuanya. Yuppz..Pendidikan Kewarganegaraan....deuuuhhh ampun DJ, entah mengapa sang Bozz Pak kepsek membagi jam pelajarannya buatku, parahnya Ree diberi tugas di kelas 12, penghuni yang rata2 sudah mengkaji bukunya Om Taqiyuddin An-Nabhani bahkan sudah ada yang sampai Takattul dan Mafahim. Selain Pkn aku juga diamanahin Bahasa Arab kelas 10 dan Islamic edu.
Ala kulli haal ini adalah
pengalamanku, dan mugkin akan menjadi pengalaman terbaik selama masa kerjaku
di dunia mengajar ini. Karena memang pertimbangan adalah mencari pengalaman;
pengalaman dakwah, pengalaman ngajar (yang memang jurusanku waktu kuliah) dll
nya.
So disinilah aku, Insantama Bogor. Aku
sih masih bau kencur, di sini saja baru sebulan, ngapain aja?
·Minggu
pertama setelah tiba dari Mks (setelah ujian ini dan itu) aku langsung diikutkan
Rapat Kerja semester bareng ibu dan bapak guru yang juga sangat hebat dan
friendly.
·Minggu
ke-2 dan ke-3 langsung action, mengajar hoeeeyyy, teaching! Aseli harus
membongkar memori yang telah karam tentang teori PROTA, PROSEM, SILABUS dan
RPP. Belum lagi mempersiapkan materi ajar (thanks to Cek Gu Google), perfomence
style etc. Yupppzz tidak sesimpel yang kadang orang2 pikir tentang mengajar dan
mendidik. Damn it!
·Minggu
ke 4 menjadi pendamping di PERMADANI (pesantren ramadhan insantama). At Villa
Gunung Geulis Bagadelana Islamic outbound.
Di 4 minggu ini tak ada waktu tuk
galau dan sebagainya. Bahkan jam 8 malam saja aku sudah terkapar, jam 10.30
baru bangun lagi.
Tapi bagaimana setelah itu?? Inilah intinya.
Sebenarnya tujuan utamaku menulis hari ini kerena ingin
menghilangkan kesedihanku. Yah, aku menulis karena bersedih, sedih karena tak bisa
pulang ke kampung halamanku ke pulau yang berbentuk seperti huruf “K” pulau Sulawesi.
Ketidakjelasan system transportasi kerena tidak diatur oleh Negara (malah
diserahin ke swasta) menjadi pengkal
penyebab semua ini. Transportasi adalah kebutuhan umat, di saat mudik atau liburan
seperti ini pastinya permintaan akan melonjak, dasar kapitalis yang selalu
memanfaatkan tiap moment jadilah Harga tiket melambung! (au ahhh ngelantur mode on- saking sebalnya-)
*kembali ke topic*
Hari ini, liburan ramadhan se-insantama (intam), liburan yang lumayan panjang.
2 pekan lebih. How about my vocation?
2 jam setelah mengantar teh Elis dan
krucilnya (teman serumah) sepi, sunyi dan sedih langsung hinggap di sanubari. Dan semuanya menghasilkan 1 anak sungai air mata Hehe, kurasa aku sih
memang agak lebay, biasanya di Mks aku juga tidak pulang lebaran bersama
keluarga besar dikampung, bahkan terkadang di musim lebaran haji aku malah ngebolang ke kampong teman. Menghabiskan liburan
di sana.
Tapi sekarang setelah benar-benar
jauh, terpisahkan oleh samudra dan jurang (uhuk..uhuk) baru kurasa indahnya
kebersamaan itu, betapa tidak enaknya sendiri ditempat yang masih terasa asing.
Bahasa, wajah, daerah yang semuanya
asing. Tapi beruntung masih ada teman sesama perantau yang juga belum pulang, so disanalah kulabuhkan kakiku. Dia orang Padang, yang awal perkenalanku dengannya diawali dari Dumay -hingga sekarang- dan sejauh kumengenalnya dia orangnya baik, dan paling care sama yang bernama TEMAN siapapun dia, selama dirimu baik diapun tak akan menyiakanmu. (itu penilaianku) so thanks for your kindness selama ini. (jazakillah dan sarang hayeou, sarang burung, sarang walet hahahaha)
Terasa tersisih sendiri di pinggir sana
Kau tiada lagi di sampingku, berbicara menyalakan api
Ketika kau di sampingku tuturmu kuanggap bisu
Tingkahmu untukku sumbang bagi diriku
Sejak pertama kali ngedengerin lagu2nya Maher, aku udah jatuh cinta sama liric2nya. Maknanya dalem tapi tidak terkesan menggurui dan juga lebih global tuk diterima di kalangan mana pun.
Khusus tuk album keduanya aku paling suka sama So Soon soalnya tepat juga sama kisahnya my friend who left me in July. Ngejleb! dan sedih banget.
Liric lengkapnya begini....
(sambil muter lagunya yaahh)
++
Every time I close my eyes I see you in front of me
I still can hear your voice calling out my name
And I remember all the stories you told me
I miss the time you were around [x2]
But I’m so grateful for every moment I spent with you
‘Cause I know life won’t last forever
You went so soon, so soon
You left so soon, so soon
I have to move on ’cause I know it’s been too long
I’ve got to stop the tears, keep my faith and be strong
I’ll try to take it all, even though it’s so hard
I see you in my dreams but when I wake up you are gone
Gone so soon
Night and day, I still feel you are close to me
And I remember you in every prayer that I make
Every single day may you be shaded by His mercy
But life is not the same, and it will never be the same
But I’m so thankful for every memory I shared with you
‘Cause I know this life is not forever
You went so soon, so soon
You left so soon, so soon
I have to move on ’cause I know it’s been too long
I’ve got to stop the tears, keep my faith and be strong
I’ll try to take it all, even though it’s so hard
I see you in my dreams but when I wake up you are gone
There were days when I had no strength to go on
I felt so weak and I just couldn’t help asking: “Why?”
But I got through all the pain when I truly accepted
That to God we all belong, and to Him we’ll return, ooh
You went so soon, so soon
You left so soon, so soon
I have to move on ’cause I know it’s been too long
I’ve got to stop the tears, keep my faith and be strong
I’ll try to take it all, even though it’s so hard
I see you in my dreams but when I wake up you are gone
Gone so soon
Ibu kumbang akan memberi makan setiap anak-anaknya, satu per satu.
Namun ketika jumlah makanan habis, maka anak terakhir bukan hanya tidak
mendapat jatah makan, namun juga akan dimakan hidup-hidup oleh ibunya.
Kumbang Penggali biasanya tinggal di dalam bangkai tikus. Dan ibu
Kumbang selalu bertelur dengan jumlah lebih banyak dari jumlah makanan
yang ada (bangkai tikus) maka untuk meningkatkan kesempatan bertumbuh
yang lebih besar bagi semua keluarga, jumlah anak harus dicukupkan
dengan jumlah makanan, bukan sebaliknya.
2. PANDA
Ibu Panda hanya akan memelihara satu anak, jika dia memiliki lebih
dari satu, maka yang lainnya akan ditinggal begitu saja di alam liar.
Sementara ‘anak kesayangannya’ tumbuh sehat dengan asupan makanan yang
cukup, sedangkan anak yang lainnya akan kurus kering tak berdaya.
Ibu Panda memang tidak mungkin menyediakan makanan untuk anak yang
kedua atau setelahnya, jadi selama 8-9 bulan pertama (setelah itu anak
panda bisa mencari makanan sendiri), anak-anak panda yang tidak dapat
makanan cukup (termasuk ASI) harus bertahan hidup sendiri, jika tidak
bisa pastilah mereka akan mati.
3. HAMSTER
Ibu Hamster sering memakan anaknya sendiri. Ibu Hamster biasa
melahirkan beberapa anak, jika ada anak yang tidak sempurna (cacat) atau
dianggap tidak lolos ‘quality control’ akan dimakan hidup-hidup, bisa
juga disebabkan jika jumlah makanan yang tersedia dianggap kurang untuk
memenuhi kebutuhan dirinya dan anak-anaknya.
4. ELANG HITAM
Ibu Elang biasanya membiarkan ketika anak-anaknya bermain-main di
sarangnya, walaupun sering kali permainan itu bisa mengakibatkan
kematian bagi salah satu anaknya.
Jumlah makanan yang tersedia terkadang tidaklah banyak, dan sulit
didapat. Maka dari itu ibu Elang membiarkan permainan berbahaya ini,
sebagai ujian agar, anak-anak yang kuatlah yang bertahan.
5. KELINCI
Ibu Kelinci akan langsung meninggalkan anak-anaknya di lubang setelah
mereka dilahirkan, dan selama 25 hari pertama, sang ibu hanya akan
‘menengok’ dan memberi makan anaknya tak lebih dari 2 menit per hari.
Anak kelinci merupakan makanan empuk dan menggiurkan bagi para pemangsa,
maka dari itu sang ibu selalu berusaha agar lubang tempat tinggalnya
rahasia, caranya dengan sesedikit mungkin waktu yang dihabiskan di dekat
lubangnya. Setelah 25 hari barulah anak-anak kelinci bisa mencari makan
sendiri.
***
Allah Ta’ala telah berfirman:
“Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena
kebodohan lagi tidak mengetahui, dan mereka mengharamkan apa yang Allah
telah rezekikan kepada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap
Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat
petunjuk.” (QS. al-An’am (6) : 140)
“…dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan.
Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya
maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang
benar “. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya
kamu memahami (nya).” (QS. al-An’am (6) : 151)
Lepas sholat Ashar, barengan
dengan Muji, kami lansung tancap gas ke perhelatan Expo Muslimah Hizbut Tahrir
di pelataran Baruga AP.Pettarani Unhas. Acara besutan MHTI chapter
Kampus ini mengangkat Tema sentral “Khilafah:
Model Cemerlang Penyelamat Perempuan dan Generasi”.
=====
Begitu memasuki Baruga AP Pettarani telah terpampang Pigura dengan Tulisan Ahlan
Wa Sahlan yang berarti Selamat Datang.
Dari kejauhan pula senyum lebar dan manis dari Ka Icha si pagar betis oppzz pagar
ayu maksudnya sudah menyambut kedatangan J. Jadi semangat euyyyy..
===========
Secara
keseluruhan Stand utama dari Expo ini ada 3, yang sekaligus mewakili dari
masing-masing sektor kampus di Makassar. Stand UNM yang menggambarkan suasana
masa lalu, yakni kecemerlangan Islam dalam naungan Daulah Khilafah, ada juga Stand
UIN, UMI beserta kampus swasta yang menggambarkan suasana masa kini, era
di masa Kapitalisme, dan tak ketinggalan Ahlul Bait Stand Anak2 Unhas yang
menjelaskan metode yang harus ditempuh/diperjuangkan untuk kembali mencapai
kejayaan Islam.
intinya sih menggambarkan tentang:
* Masa Lalu
*Masa Kini dan
*Masa Depan
Selain stand2 tersebut, layaknya dalam sebuah pameran ada juga ragam kuliner, Photography, jualan buku, jilbab dan
lainnya
=======
Disudut
paling kiri sudah ada Stand yang mencolok dari akhawat Mahally UNM dengan
background Masjid berkubah Emas.
“kenapa memakai background
masjid?” todongku kepada Muthmainna, yang jaga stand sore itu
“karena di masa Rosulullah,
Masjidlah yang menjadi titik awal tersebarnya Islam, dari Mesjid terlahirlah
aturan-aturan mengenai Ekonomi, Politik, Sosial dan yang lainnya
“hemmm yah..yah” kataku sembari
menganguk-angguk dan melanjutkan langkahku ke Stand UMI dkk yang tepat berada
disampingnya. Stand yang didalamnya ada juga hasil tanganku…hehehe.
Panitia menyambutku dengan hangat senyumnya heheh (mau di foto kali yah?)
UMI dkk menggambarkan suasana masa kini yang berada dalam genggaman kapitalisme. “SELAMAT
DATANG DI NEGERIKU” tulisnya dipigura terdepan.
=====
Memasuki stand "kapitalisme", langsung di sambut
dengan
"orang-orangan" tokoh wanita2 terkenal yang ada di negeri ini, merekalah sang penjaga eksistensi Kapitalis; ada Musdah Mulia dari JIL, Sri Mulyani dan Endang si pengekor US-Amerika, serta Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Data2 "prestasi" dan pengkhiatan mereka dikupas habis! biar pengunjung tak tertipu lagi dengan omongan dan senyum mereka
Miris
sih sebenarnya berada di dalam stand ini. Bukan karena standnya jelek, bukan. Tapi
apa yang ditampilkankan dalam stand ini betul-betul menggambarkan realitas kehidupan
kapitalis; kemiskinan, ketimpangan ekonomi, masalah social pokoknya komplit.
Ahhhh tak mau lagi aku berada
lama dalam kubangan Kapitalis, segera kuberlalu menuju stand Unhas.
=======
Stand Cantik dengan warna yang
didominasi coklat, ahaii rasa feminine sangat terasa ^^. Kulihat artikel-artikel
menarik terkait dengan pergerakan menuju perubahahan hakiki, titik awal Hizb,
metode pergerakannya and also artikel khusus gerak Hizb di Indonesia dari era
90-an hingga kini. Dan kurasa makin teranglah revolusi itu, revolusi berkah
penuh damai.
Yang istimewa di setiap stand
tentu saja kita selalu di dampingi para SPG (Stand Promotion Girl) hehehe
maksa.com. Mereka tak lelahnya menjawab pertanyaan pengunjung terkait artikel.
========
Expo Muslimah ini dirangkaikan
juga dengan Diskusi Publik, Mega Training, dan Diskusi terbatas
(Insya Allah akan ada tulisan
terkait acara tersebut so aku pamit dulu…karena rangkaian acaranya di mulai
besok dan lusa.)
Nb:
Dari Panitia kudapat info, hari ini jumlah pengunjung ada 150. Semoga besok dan lusa akan bartambah dan bertambah lagi, dan menjadikan opini syari'ah Khilafah semakin berkembang. Hingga pertolongan itu tiba, Takuunu Nubuwah ala minhaaji Nubuwwah. Aamiin.
4 tahun lalu aku masih
bimbang akankah melanjutkan sekolah tinggiku di universitas ini.
Universitas islam yang awalnya sama sekali tidak masuk dalam hitunganku;
universitas yang baru saja beralih dari sebuah institute di tahun
kelulusan High School-ku . Universitas yang tidak ingin aku masuki
karena aku sudah bosan belajar agama di pesantren sehingga aku
membutuhkan suasana yang lebih “wah”. Lebih tepatnya seperti ayam yang
baru lepas dari kandangnya
Awalnya aku lebih
memilih mendaftarkan diri di universitas negeri bergengsi dengan pilihan
jurusan yang juga kursinya menjadi rebutan, bahasa inggris.
Namun di
detik terakhir pendaftaran di universitas favorit itu tiba-tiba aku
bimbang, bagaimana jika aku tidak lulus? Sementara Aku juga tidak mau
melanjutkan perguruanku di universitas swasta. Akhirnya tanpa ditemani
dan dikawal siapa-siapa akupun mengambil formulir disana; di universitas
Bergenre Islam.
Sebulan berlalu tibalah masa
pengumuman SPMB di Koran, aku kaget tapi sekaligus bersyukur ternyata
aku lulus di dua univesitas tersebut. Kembali lagi kebimbangan yang
terjadi, which one I must choose?? Agama atau bahasa inggris?
Universitas umum atau universitas Islam? Bismillah wa bi idznillah
finally kumemilih Islamic education, pilihan yang sebenarnya sangat
berat bagi siswa yang baru saja meninggalkan bangku SMAnya, dimana
seluruh beban masa depannya dibebannya sendiri tanpa ada tempat bertanya
dan share. Jangan harap aku akan menelpon ibuku, kerena ia sepenuhnya
mempercayakan kepadaku. Bertanya ke senior? I do know where are them.
Dan lagian aku baru mempunyai handphone lagi setelah resmi manjadi maba di
semester satu. Setelah SPP dan kontrakanku lunas.