25.4.12

Dulu, Kini dan Nanti

Meneropong Masa Depan

*2011*

4 tahun lalu aku masih bimbang akankah melanjutkan sekolah tinggiku di universitas ini. Universitas islam yang awalnya sama sekali tidak masuk dalam hitunganku; universitas yang baru saja beralih dari sebuah institute di tahun kelulusan High School-ku . Universitas yang tidak ingin aku masuki karena aku sudah bosan belajar agama di pesantren sehingga aku membutuhkan suasana yang lebih “wah”. Lebih tepatnya seperti ayam yang baru lepas dari kandangnya
                Awalnya aku lebih memilih mendaftarkan diri di universitas negeri bergengsi dengan pilihan jurusan yang juga kursinya menjadi  rebutan, bahasa inggris. 
Namun di detik terakhir pendaftaran di universitas favorit itu tiba-tiba aku bimbang, bagaimana jika aku tidak lulus? Sementara Aku juga tidak mau melanjutkan perguruanku di universitas swasta. Akhirnya tanpa ditemani dan dikawal siapa-siapa akupun mengambil formulir disana; di universitas Bergenre Islam.
                 Sebulan berlalu tibalah masa pengumuman SPMB di Koran, aku kaget tapi sekaligus bersyukur ternyata aku lulus di dua univesitas tersebut. Kembali lagi kebimbangan yang terjadi, which one I must choose?? Agama atau bahasa inggris? Universitas umum atau universitas Islam? Bismillah wa bi idznillah finally kumemilih Islamic education, pilihan yang sebenarnya sangat berat bagi siswa yang baru saja meninggalkan bangku SMAnya, dimana seluruh beban masa depannya dibebannya sendiri tanpa ada tempat bertanya dan share. Jangan harap aku akan menelpon ibuku, kerena ia sepenuhnya mempercayakan kepadaku. Bertanya ke senior? I do know where are them. Dan lagian aku baru mempunyai handphone lagi setelah resmi manjadi maba di semester satu. Setelah SPP dan kontrakanku lunas.
                Mapping of my life; Peta hidup yang telah aku susun sejak SMA berubah 180 derajat. Aku sudah merencanakan di pendidikan S1-ku nanti, aku akan memaksimalkan semua potensiku, menghapal vocab, mengikuti English club, English Camp dan juga menjadi orang yang study orientied alias burengsek (buru rangking sekali) demi menggapai cita-cita goes to abroadku di S2 nanti terbang ke Australia.Yupppz, saat itu aku sangat tergila-gila dengan Aussie, mungkin karena teman kakakq banyak dari Australia jadinya tergambarkan juga suasana disana.
 Hufffh all is gone, peta hidup yang telah kupratikkan dari buku Marwad Daud dengan MHMMDnya lenyap sudah. Gone.
            Di sisi lain dengan jurusan baruku aku belum tahu bagaimana kedepannya nanti. Karena dari yang aku dengar, jurusan yang aku pilih sekarang  masa depannya sama sekali tidak menjanjikan alias suram, bahkan ada juga bapak sarjana ,seniornya seniorku yang cuman menjadi pedagang tomat di pasar. 
Departeman Agama dan Dinas Pendidikan pun yang notabene menjadi tumpuan pekerjaan selalu terdengar suara sumbang tentangnya, apalagi jika bukan pejabat yang  terlibat KKN seperti halnya pada dinas pemerintahan lainnya.
           Terus terang aku sangat takut dengan masa depanku pada saat itu, akhirnya kurencanakan akan ikut organisasi disela2 kuliahku, aku kembali flashback, di SMA aku sangat aktif dengan pramuka, OSIS dan pencat silat, maka organisasi yang menurutku cocok dengan diriku adalah UKM Pecinta Alam! Bebaaaas dan lepaaasss. But…..
“ Assalamu’alaikum”? Maba yah?
“he-eh”
“ini dek saya mau menawarkan tiket training, temanya "be the best not be asa" sangat penting untuk adek dalam membantu memetakan masa depan dan menemukan jati diri”
"Ohh begitu yah kak” kataku sok mengerti tapi tidak juga menghilangkan kepolosanku sebagai seorang maba.” Saya ambil satu kak, nanti saya juga akan mengajak teman-teman saya yang lainnya”

“ok, syukron yah dek dan saya tunggu loh, alhamdulillah yah, ehhh maksudnya assalamu’alaikum” pamitnya kemudian sambil menggenggam erat tanganku dan cipika cipiki yang kemudian saya sambut  dengan wajah, senyum dan leher yang teramat kaku.*
==============
                4 tahun sudah berlalu masa-masa pencarian jati diriku, aku kembali tersenyum dan tertawa kecil membayangkan  diriku ,yang dulunya merasa keren dengan celana kargo, kaos oblong, menenteng tas ransel sambil berpetualang ala anak-anak mapala . Hemmm Sekarang pun aku masih suka berpetualang istilahnya "NgeBolang, aku tidak pernah merasa canggung ketika diajak menginap di rumah teman baruku, atau berkeliling daerah tidak pulang kampung halaman kala musim liburan tiba dan akupun kini masih merasa keren dengan sepatu kets, baju panjang tak berpotong yang menjuntai hingga tanah dan juga tak ketinggalan tas ransel yang tertempel emblem “DEMOKRASI SISTEM KUFUR”
                yah, Seminggu lagi toga akan disematkan dikepalaku. Aku akan menjadi alumni universitas islam itu, keluar dari jurusan agama yang diawal semester tiga pun aku masih menggebu-gebu untuk pindah ke English department. Hufffh semuanya hanya tinggal kenangan, aku bukan maba lugu lagi yang terpesona dengan retorika senior yang terlalu membanggakan bahasa Abharam Lincoln itu. English is the World Language, bahasa inggris adalah bahasa dunia tapi dia bukan bahasa akhirat juga kan? Sementara tujuan akhirku adalah akhirat. 
Sehingga sekarang, dengan niat dan tekad membaja aku lebih focus tuk membongkar kembali memory terdalamku tentang nahwu dan sharf.  Bahasa arab yang sangat kusesali kerena dulunya aku selalu menganak tirikannya  sewaktu dipesantren dulu.
 Tahulah diri ini bahwa umat yang terbaik ini menjadi terbelakang Karena meninggalkan bahasa arab, tapi kenapa tak pernah disuarakan oleh ustadz sewaktu dipesantren dulu? Sehingga santri-santriwatinya memiliki hamasah tuk menguasainya?
 Aku bersyukur dijurusanku aku diajarkan oleh dosen-dosen tentang tafsir dan hadist tarbawi atau cara mengunakan munjid karya A.J Wensink. Sehingga kendala-kendala diperhalaqoan lumayan bisa kuatasi
                Hee! bagaimana dengan manajeman hidupku? Apakah  Aku masih takut dengan masa depan? kusadar kelebihan dan kekurangan pastinya aku miliki, tinggal bagaimana aku mendayagunakan semuanya sehinga menjadi big power ; analisis S.W.O.T.
+++
 Terkecuali dari keinginan orangtuaku (sebenarnya tak pernah diucapkan sih dengan lisannya) sama sekali aku tidak mengidamkan untuk menjadi pegawai negeri sipil. I like freelance karena itu bermakna Freedom. Setelah aktivitas kuliah tidak sesibuk di semester awal, aku mengajar les privat dan juga mencari pengalaman di dunia broadcasting. Dengan sedikit modal aku pun nekat belajar bisnis kecil-kecilan yang ide dan linknya aku dapatkan dari dunia maya. Aku tahu berteman itu sunguh amazing (terima kasih tuk teman teman yang telah bersedia menjadi temanku bahkan lebih dari itu)  pintu rezeki, 99nya ada pada berdagang, jadi aku anggap wajar saja bila seniornya-seniorku di jurusan tadi  lebih memiih menjadi pedagang tomat daripada mengajar muridnya dan tawuran bersamanya ! heheh
Aku semakin meyakini ayat-ayat Allah yang dulunya kuhapal di luar kepala tapi tak pernah kuresapi “….dan AKU akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kau sangka-sangka”
                6 bulan sebelum aku ujian meja sudah ada old friend yang menelpon
“skripsimu, cepetan dah diselesain, kalo sudah kelar ke kampungku aja yah,  ada job buatmu. Yang lainnya gak usah dipikirin, Entar tinggal aja dirumahku. Trus nanti aku jodohin juga sama si……… (sensor)”

“hahahaha”. Ketawaku menutup perbincangan senja itu” no Answer
"Hemmmmmm gimana?  ternyata dia masih menodong 
-dan kembali hanya hening-

*Makassar 21 September 2011*

Di malam yang sesungguhnya keadaanku sangat bad mood, ternyata belajar nulis tidak musti tunggu mood yah? :)

Tidak ada komentar: